Entah berapa lama sudah rasa ini berada di hati.
Hanya mampu menyimpan.
Hanya mampu terdiam.
Perasaan ini, sungguh begitu aneh. Terkadang bahagia tanpa sebab. Terkadang bersedih tanpa sebab. Perasaan ini telah ada ketika kau ada. Ya, kau penyemangat baru dalam hidupku. Kau inspirasi setiap langkahku. Bahagiaku bisa melihatmu.
Kau yang hanya mampu aku tatap dari jauh. Senyuman bulan sabitmu yang mampu memalingkan arah pandanganku. Ya, kau yang sudah berhasil membuatku jatuh cinta. Jatuh cinta dalam diam.
Bahagiaku melihat tawamu dari kejauhan. Tegap tubuhmu selalu menjadi perhatian bagiku. Entah sejak kapan kekaguman ini tumbuh dalam jiwa. Dan entah kapankah semua ini akan berakhir.
Aku tidak ingin mengakhirinya. Bahagiaku melihat kau yang bersemangat dan membuatku turut merasakan semangat. Pandangan matamu, terlihat warna coklat pekat di bola matamu. Ketika kau berbicara, tak mampu aku menampung segala rasa ini, rasa kagum akan kecerdasanmu. Sikapmu yang sungguh bersahaja, membuatmu tampak sesosok manusia yang tanpa cacat sedikitpun.
Mengapa kau tampak sempurna di mataku. Engkau yang tak pernah bisa aku gapai. Engkau yang tak pernah bisa aku miliki.
Dan aku pun berusaha tampak sempurna di hadapanmu. Hanya untuk agar kau dapat melihatku. Hei, lihatlah!
Kau yang hadir dalam hidupku, menumbuhkan rasa cinta dalam hatiku. Setiap waktu yang ku miliki hanya ku pusatkan padamu. Entah kapan rasa ini mampu aku jaga. Tak satu orang pun tahu akan rasa ini. Bahkan mungkin diriku sendiri.
Biarlah tetap seperti ini.
Biarlah rasa ini hilang dengan sendirinya.
Jika semesta menghendaki, maka tidak ada yang tidak mungkin.
Jika semesta menghendaki, maka tidak ada yang tidak mungkin.
_Amanah_
Menarik
BalasHapus