Ketika pencapaian telah mencapai batasnya dan bahkan justru melebihi dari batasnya, maka bersyukur kah kita atau justru keangkuhan menguasai kita. Berusaha dan berdo'a untuk mendapatkan yang terbaik dari yang baik. Senantiasa mensinkronisasikan penglihatan, pemikiran dan perasaan. Manusia yang senantiasa tidak pernah puas, maka akan selalu berusaha meraih yang lebih dari pencapaiannya saat ini.
Semua yang berusaha ingin menjadi kaya. Kaya harta namun miskin hati apalah arti. Manusia dengan pakaian yang begitu elegan melewati seorang manusia lain yang begitu lusuh. Busungan dadanya yang tinggi, pandangan wajahnya yang angkuh sungguh membuatnya terlihat begitu menyedihkan. Sebaliknya, rekahan senyumnya, pandangan yang bersahabat walaupun dengan penghidupan yang kurang justru terlihat begitu membahagiakan. Untuk apa membanggakan hal-hal yang bersifat sementara untuk kita.
Terlintas berfikir, kita akan memperoleh hasil sesuai dengan usaha kita. Usaha namun tidak diimbangi dengan keyakinan, tanpa diimbangi dengan kepatuhan kita terhadap Tuhan, tanpa diimbangi dengan rasa syukur akan terlihat sia-sia.
Belajarlah dimana pun kita berada. Belajar untuk menghargai siapapun yang ada di sekitar. Pangkat yang tinggi sesungguhnya tidak membawa kita kepada kebahagiaan jika keangkuhan dalam jiwa masih menguasai.
Berkatalah tanpa menyakiti siapapun. Berbuatlah tanpa merendahkan siapapun. Namun, bukan berarti untuk diam dan tidak melakukan apa-apa. Andaikan setiap manusia bisa mengetahui rasa dari setiap manusia lain, mungkin akan mudah untuk kita berperilaku tanpa harus menyakiti.
Bagaimana jika orang yang kita tertawakan saat ini kelak menjadi orang yang melebihi kita dalam hal apapun. Dan bagaimana jika saat orang yang kita tertawakan itu tidak membalas atas segala perbuatan kita ketika ia berada di atas kita kelak. Mungkinkah kamu akan meminta maaf? Aku yakin tidak. Begitulah manusia, sibuk dengan egonya masing-masing.
Perbedaan ada untuk bisa saling melengkapi. Pemberian Tuhanmu sungguh merupakan bentuk dari ujian. Ujian, apakah kamu justru dapat menyempurnakan perbedaan itu ataukah kamu akan memperluas perbedaan. Ketika kamu sukses melewati ujian itu, maka jalan mu untuk meraih sukses yang lebih pun akan semakin luas. Tuhan Maha Adil. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.
Janganlah mengharapkan penghormatan yang lebih. Manusia pada kodratnya adalah dalam strata yang sama. Ilmu yang kamu miliki, harta yang kamu miliki dan apapun yang kamu miliki jika tidak kamu pelihara dengan sebaik-baiknya, maka mungkin akan musnah kelak. Posisi itu akan bisa tergantikan oleh orang-orang yang mau bekerja lebih keras dari mu.
Roda kehidupan itu selalu berputar. Orang-orang yang menyakitimu belum tentu akan terus bahagia. Maafkan lah mereka, buatlah mereka menyesal karena pernah menyakitimu. Berikan senyuman kepada mereka yang telah menyakitimu. Lagi-lagi hal ini karena adanya perbedaan. Perbedaan yang seharunya bisa menjadi pemersatu.
Peliharalah segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, maka kebahagiaan senantiasa akan menyambangi kehidupan kita.
_Amanah_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar