Minggu, 24 Maret 2013

Ibarat Air Dan Seperti Itulah Kehidupan

Ibarat air, yang selalu bisa menempatkan ruang kosong dan menyesuaikan bentuk dari ruang tersebut. Begitu lah hidup, yang harus siap dengan lingkungan baru. Harus bisa menyesuaikan dengan hal baru yang mungkin tidak pernah kita duga sebelumnya.

Ibarat air, suatu zat yang apabila tidak pernah dicemari maka akan sangat bisa difungsikan untuk orang banyak. Begitu lah hidup, yang jika kita bisa menjaga segala apa yang ada di dalam diri kita, maka akan sangat banyak orang yang mampu menyayangi kita.

Ibarat air, yang kita genggam dalam kepalan tangan yang sangat kuat, maka akan sangat mungkin dapat tumpah dan tidak tersisa. Begitu lah hidup dengan cinta, jika cinta yang kita miliki terlalu ingin dimiliki bahkan dengan ikatan yang sangat kuat, maka akan sangat mungkin cinta yang kita miliki dapat hilang tidak berbekas.

Ibarat air, yang jika lahannya selalu dirusak, banyak memasukan sampah ke dalamnya, maka akan sangat mungkin menimbulkan bencana. Begitu lah hidup dengan cinta, ketika cinta yang kita miliki telah dikotori dengan kepalsuan, maka akan sangat mungkin untuk tidak memperoleh ketulusan. Amarah akan menguasai, ketidak percayaan akan menghapus segala cinta.

Ibarat air, yang jika ditempatkan di suatu lahan yang tanpa ada pelindung, maka akan kering dan tidak bersisa. Begitu lah hidup dengan cinta, ketika mencintai tanpa ada kepedulian, maka cinta itu akan hilang dengan sendirinya dan tanpa ada bekas.

Ibarat air yang berada di gelas bening, maka kejernihan akan nampak darinya. Begitu lah hidup dengan cinta, ketika cinta dilapisi dengan kejujuran, maka kepalsuan tidak akan muncul di dalamnya.

Ibarat air, yang jika selalu dirawat dan ditempatkan pada tempat yang sesuai, maka akan terlihat jernih, natural dan tidak mudah untuk mengering. Begitulah hidup dengan cinta, mencitailah dengan sewajarnya, maka akan terlihat natural dan akan abadi untuk selama-lamanya.


Ibarat air dan seperti itulah kehidupan yang selayaknya. Natural, tanpa harus ada kepalsuan.

Mencintai dengan wajar, maka cinta itu akan terus melekat. Mencintai dengan ikhlas, maka cinta itu akan tulus. Jangan pernah memaksakan cinta yang tidak pernah ada.

_Amanah_

Kamis, 21 Maret 2013

Secret Admirer

Entah berapa lama sudah rasa ini berada di hati.
Hanya mampu menyimpan.
Hanya mampu terdiam.


Perasaan ini, sungguh begitu aneh. Terkadang bahagia tanpa sebab. Terkadang bersedih tanpa sebab. Perasaan ini telah ada ketika kau ada. Ya, kau penyemangat baru dalam hidupku. Kau inspirasi setiap langkahku. Bahagiaku bisa melihatmu.

Kau yang hanya mampu aku tatap dari jauh. Senyuman bulan sabitmu yang mampu memalingkan arah pandanganku. Ya, kau yang sudah berhasil membuatku jatuh cinta. Jatuh cinta dalam diam.

Bahagiaku melihat tawamu dari kejauhan. Tegap tubuhmu selalu menjadi perhatian bagiku. Entah sejak kapan kekaguman ini tumbuh dalam jiwa. Dan entah kapankah semua ini akan berakhir.

Aku tidak ingin mengakhirinya. Bahagiaku melihat kau yang bersemangat dan membuatku turut merasakan semangat. Pandangan matamu, terlihat warna coklat pekat di bola matamu. Ketika kau berbicara, tak mampu aku menampung segala rasa ini, rasa kagum akan kecerdasanmu. Sikapmu yang sungguh bersahaja, membuatmu tampak sesosok manusia yang tanpa cacat sedikitpun.

Mengapa kau tampak sempurna di mataku. Engkau yang tak pernah bisa aku gapai. Engkau yang tak pernah bisa aku miliki.

Dan aku pun berusaha tampak sempurna di hadapanmu. Hanya untuk agar kau dapat melihatku. Hei, lihatlah!

Kau yang hadir dalam hidupku, menumbuhkan rasa cinta dalam hatiku. Setiap waktu yang ku miliki hanya ku pusatkan padamu. Entah kapan rasa ini mampu aku jaga. Tak satu orang pun tahu akan rasa ini. Bahkan mungkin diriku sendiri.

Biarlah tetap seperti ini.
Biarlah rasa ini hilang dengan sendirinya.
Jika semesta menghendaki, maka tidak ada yang tidak mungkin.

_Amanah_

Rabu, 20 Maret 2013

Berperilakulah Sebagaimana Seharusnya

Ketika pencapaian telah mencapai batasnya dan bahkan justru melebihi dari batasnya, maka bersyukur kah kita atau justru keangkuhan menguasai kita. Berusaha dan berdo'a untuk mendapatkan yang terbaik dari yang baik. Senantiasa mensinkronisasikan penglihatan, pemikiran dan perasaan. Manusia yang senantiasa tidak pernah puas, maka akan selalu berusaha meraih yang lebih dari pencapaiannya saat ini.

Semua yang berusaha ingin menjadi kaya. Kaya harta namun miskin hati apalah arti. Manusia dengan pakaian yang begitu elegan melewati seorang manusia lain yang begitu lusuh. Busungan dadanya yang tinggi, pandangan wajahnya yang angkuh sungguh membuatnya terlihat begitu menyedihkan. Sebaliknya, rekahan senyumnya, pandangan yang bersahabat walaupun dengan penghidupan yang kurang justru terlihat begitu membahagiakan. Untuk apa membanggakan hal-hal yang bersifat sementara untuk kita.

Terlintas berfikir, kita akan memperoleh hasil sesuai dengan usaha kita. Usaha namun tidak diimbangi dengan keyakinan, tanpa diimbangi dengan kepatuhan kita terhadap Tuhan, tanpa diimbangi dengan rasa syukur akan terlihat sia-sia.

Belajarlah dimana pun kita berada. Belajar untuk menghargai siapapun yang ada di sekitar. Pangkat yang tinggi sesungguhnya tidak membawa kita kepada kebahagiaan jika keangkuhan dalam jiwa masih menguasai.

Berkatalah tanpa menyakiti siapapun. Berbuatlah tanpa merendahkan siapapun. Namun, bukan berarti untuk diam dan tidak melakukan apa-apa. Andaikan setiap manusia bisa mengetahui rasa dari setiap manusia lain, mungkin akan mudah untuk kita berperilaku tanpa harus menyakiti.

Bagaimana jika orang yang kita tertawakan saat ini kelak menjadi orang yang melebihi kita dalam hal apapun. Dan bagaimana jika saat orang yang kita tertawakan itu tidak membalas atas segala perbuatan kita ketika ia berada di atas kita kelak. Mungkinkah kamu akan meminta maaf? Aku yakin tidak. Begitulah manusia, sibuk dengan egonya masing-masing.

Perbedaan ada untuk bisa saling melengkapi. Pemberian Tuhanmu sungguh merupakan bentuk dari ujian. Ujian, apakah kamu justru dapat menyempurnakan perbedaan itu ataukah kamu akan memperluas perbedaan. Ketika kamu sukses melewati ujian itu, maka jalan mu untuk meraih sukses yang lebih pun akan semakin luas. Tuhan Maha Adil. Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan.

Janganlah mengharapkan penghormatan yang lebih. Manusia pada kodratnya adalah dalam strata yang sama. Ilmu yang kamu miliki, harta yang kamu miliki dan apapun yang kamu miliki jika tidak kamu pelihara dengan sebaik-baiknya, maka mungkin akan musnah kelak. Posisi itu akan bisa tergantikan oleh orang-orang yang mau bekerja lebih keras dari mu.

Roda kehidupan itu selalu berputar. Orang-orang yang menyakitimu belum tentu akan terus bahagia. Maafkan lah mereka, buatlah mereka menyesal karena pernah menyakitimu. Berikan senyuman kepada mereka yang telah menyakitimu. Lagi-lagi hal ini karena adanya perbedaan. Perbedaan yang seharunya bisa menjadi pemersatu.

Peliharalah segala sesuatu dengan sebaik-baiknya, maka kebahagiaan senantiasa akan menyambangi kehidupan kita.

_Amanah_

Senin, 18 Maret 2013

S A H A B A T

Awal mula yang baik tentunya tidak ingin mengakhirinya dengan buruk. Harapannya adalah hubungan itu bisa tetap terjalin. Entah itu suatu hubungan pertemanan ataupun suatu hubungan yang lebih dari pertemanan, Sebenarnya yang ingin aku bahas di sini adalah suatu hubungan yang spesial, bukan berarti hanya antar lawan jenis dan tidak hanya hubungan "pacaran". Ya bisa dibilang adalah sahabat. Berbicara secara global, hubungan baik itu bisa diciptakan ketika kita merasa nyaman dan memiliki kepercayaan yang lebih. Seseorang yang sudah bisa menceritakan hal pribadinya, itu artinya dia sudah merasa nyaman dan percaya dengan kita. Sangat tidak mudah untuk menciptakan itu semua.

Kita bisa berteman dengan siapapun, tapi menurut aku mencari seorang sahabat adalah hal yang paling sulit. Bagaimana dengan pacar? Hmmm menurut aku, seorang pacar itu belum tentu bisa seperti sahabat. Terkadang, kita masih sering menyembunyikan hal-hal yang tidak bisa dibicarakan dengan pacar.

Tapi sampai saat ini pun aku bingung dengan arti dari sahabat, setiap merasa nyaman dengan seseorang, selalu ada celah yang terkadang membuat kita sangat kecewa. Terkadang hal kecil pun bisa menjadi panjang, hal kecil pun bisa menjadi perkara yang sebenarnya aku pun tidak tahu penyebabnya apa. Sahabat itu tidak selamanya memihak kepada kita. Ketika salah satunya memang benar-benar melakukan kesalahan, maka bisa diberikan pengertian agar tidak melakukannya lagi. Ia bisa mendukung apapun yang saling kita lakukan. Membela jika memang pantas untuk dibela. Memarahi jika memang pantas untuk dimarahi.

Seberapa lama kamu memiliki seorang sahabat yang bisa setia di sampingmu? "Setia", kata yang mudah diucapkan, namun sangat sulit untuk dilakukan. Memiliki sahabat tentu harus bisa mengerti dengan kesibukannya masing-masing. Seperti halnya memiliki pacar. Karena tidak mungkin seseorang memiliki waktu lebih untuk menemani sahabatnya, dia pasti memiliki aktivitas yang jauh lebih penting. Bagiku, saling berbagi kabar secara continue sudah cukup. Bisa mendengarkan curhatanku sudah cukup. Bisa menjaga segala rahasiaku sudah cukup.

Bagaimana dengan persahabatan antara cewe dan cowo? Hmmmm. Menurut aku tidak ada yang murni. Kenapa? Karena, pasti dari salah satu (cowo atau cewe) memiliki perasaan yang lebih dari sekedar sahabat. Banyak faktanya, dan aku pun mengalaminya. Ketika kita melakukan hal bersama dan hampir sering, tidak mungkin tidak muncul suatu perasaan yang lebih. Mau menyangkalnya pun, tetap hati tidak bisa berbohong.

Menjaga hubungan tetap baik itu tidak mudah. Kesalahpahaman, sifat ego, dan banyak faktor lainnya yang bisa merusak hubungan itu. "Terlalu ingin tahu" terkadang sikap itu yang membuat seorang sahabat tidak nyaman. Biarlah dia mencari kita untuk bercerita mengenai masalahnya dibanding kita menanyakannya terus menerus. Ketika kita bertanya satu kali dan dia belum mau untuk berbagi, maka biarkanlah. Karena dengan kita bertanyapun dia sudah merasa diperhatikan. Justru sikap memaksa yang berlebih akan membuat hubungan menjadi rusak. Selalu berfikiran positif dengan apa yang dia lakukan, maka akan membuat segalanya menjadi natural.

Silahturrahmi sangat disukai oleh siapapun.
Menciptakan dan menjaganya menjadi tetap baik adalah hal yang sangat membahagiakan. 
Lakukan lah tanpa harus mengharapkan pamrih.
Bagaimana hubungan itu tercipta, hanya karena kita yang menginginkannya.

_Amanah_

Kamis, 07 Maret 2013

Untuk dia yang bahagia

Bangun dan terfikir.
Terfikir untuk hal yang sama di setiap harinya.
Kenapa hal ini harus terjadi lagi?
Harus meminta maaf atas kesalahan yang tidak pernah dilakukan.
Harus menanggung semua akibat yang tidak tahu sebabnya apa.
Berkelit dalam masalah yang sama.

Masih ingat ketika kau meminta izin untuk menanam benih bunga yang kau bawa.
Ragu yang aku rasakan, namun aku tetap menerimanya.
Keraguan jika benih ini dapat tumbuh di lahannya.
Tetap aku tanam.
Dan kau pun datang setiap harinya untuk menyiraminya, merawatnya.
Benih itu tumbuh. Kau telah berhasil.
Satu per satu mulai tumbuh kuncup.
Kuncup itu telah mekar dan menimbulkan bau yang harum.

Ternyata kau berhasil membuat lahan kosong itu menjadi indah
Aku senang. Senaannnggg sekali.
Setiap hari aku ikut merawatnya.
Menjaganya sehingga tidak ada benda lain yang merusak.
Aku melakukannya dengan tulus.

Tapiii...
Dalam seketika kau merusak segalanya.
Kau tidak lagi perduli dengan bunga yang telah kau tanam.
Aku merawatnya seorang diri.
Mulai malas dengan pengharapan.
Perlahan aku tinggalkan kebun bunga itu.
Bunga melayu, membusuk dan menjadi sampah.

Lahan itu telah kosong.
Hanya penuh dengan sisa bunga yang membusuk dan tak kunjung mengering.
Tidak pernah sedetik pun kau menengoknya.
Kembali aku datang untuk menatanya.
Merapikannya.
Tapii lahan itu tetap kosong.

Ketika tahu, kau telah menanam benih di lahan lain.
Sakiitttt.
Benci? yaa aku bencii
Tapii aku tidak ingin membenci.

Mencoba ikhlas
Mencoba menerima
Mencoba tersenyum

Dan hari ini, si pemilik lahan telah siap untuk menerima penanam baru.
Penanam yang tidak lagi meninggalkan lahan ini.
Penanam untuk selamanya.

_Amanah_
Semangaaattt!!!!!! ^_^v