Hehehee...
Entah harus gimana gue bersikap.
Entah mungkin gue yg terlalu pede.
Entah mungkin gue yg terlalu berharap.
Tepat dua minggu yg lalu gue merasakan hal yg beda.
Mungkin memang harusnya ini ga pernah ada.
Mungkin memang harusnya dia ga pernah muncul.
Perasaan yg harusnya ga pernah muncul.
Dia yg hanya menganggap hanya sebagai pertemanan.
Atau memang dia yg cuma mencari pelarian dan kemudian pergi.
Ketika semuanya sudah mulai tumbuh dan kemudian dia pergi dengan sikapnya yg dingin.
Baru saja gue bisa mengisi kekosongan selama ini.
Baru saja gue berusaha untuk membuka hati untuk org lain.
Dan kini semuanya sudah berakhir (lagi).
Tepat 2 minggu sudah.
Terimakasih.
Ketika lisan sulit untuk mengatakan, maka tangan akan menggantikan untuk menorehkan di atas kertas kosong
Sabtu, 09 Agustus 2014
Senin, 14 April 2014
Bad Day
Hari ini... yaa hari ini adalah hari senin tanggal 14 april 2014.
Hari ini aku merasakan hal yg berbeda.
Hari ini sepertinya aku tidak mengenal siapa diriku.
Terlalu banyak menyaksikan kepalsuan.
Terlalu banyak merasakan sakit.
Jenuh sebenarnya.
Jenuh yg sudah sampai batas maksimal.
Mereka tidak faham, mana yg perlu mereka tau dari aku dan mana yg tdk perlu.
Lelah dengan semua pemikiran ini.
Lelah dengan semua ini.
Aku ingin belajar menjadi orang yg cuek.
Org yg tdk melulu menggunakan hati dalam bersikap.
Org yg tdk melulu menggunakan perasaan dalam bertindak.
Yeess i'm just me!!
Banyak yang tidak tau kalau saya ini adalah seorang introvert.
Saya tidak suka dengan publikasi mengenai diri saya.
Saya mudah berteman, tp saya tdk mudah menemukan seseorang untuk bisa berbagi.
Terlalu banyak kriteria untuk itu. Krn saya tdk mau apa yg saya ceritakan itu bocor kemana2.
Berbagai manusia di muka bumi ini.
Berbagai sifat dan karakter.
Lantas apakah kita harus memaksakan org lain untuk bersikap sesuai dengan kehendak kita?
Egois! Itu terlalu egois bagi saya. Dan kamu tau apa yg ada difikiran mereka? Itu hanyalah aku ingin begini dan kamu harus begitu. Egosi!!! Sekali lagi ku katakan itu terlalu egois...
Tuhan aku tau Engkau sangat benci permusuhan.
Tapi aku terlanjur sakit hati Tuhan.
Aku sakit hati dengan segala pernyataan ia yg sungguh mengakitkan.
Apa yg bisa merubah sikapnya ya Tuhan.
Aku sungguh sudah tidak tahan.
Tunjukkan padaku, adakah manfaat org2 yg seperti itu Tuhan.
Tuhan, aku tau Engkau Maha Segalanya.
Aku tidak ingin rasa benci ini terus hinggap di hati ku.
Aku ingin bisa memaafkannya ya Tuhan.
Aku ingin ikhlaskan semua perkataannya ya Tuhan.
Tuhan, aku kesal.
Aku mudah sekali terainggung.
Aku tidak suka jika diriku dibanding-bandingkan, walaupun dalam konteks bercanda.
Bukannya aku tidak mensyukuri segala nikmatMu.
Namun hamba hanya ingin tahu seperti apa sebenarnya.
Aku tidak mengerti kenapa mereka selalu komplain ke aku.
Kenapa ia sungguh ingin membatasi kreativitas hamba.
Kenapa mereka senang sekali melarang aku.
Maafkan aku jika aku terlalu banyak mengeluh.
Aku hanya ingin bisa dimengerti. Krn aku terlalu sering untuk mengerti.
Salah jika aku ingin itu.
Sedari kecil aku hanya dituntut untuk mengalah.
Dan aku ingin dipahami, tdk melulu untuk memahami.
Setiap kali aku merasakan sesak sepulangnya, aku lega dengan menangis.
Tau kah kalian, aku sangat senang menggunakan eye liner. Krn menurutku itu dapat menutupi sembabnya mata saya habis nangis malamnya.
Langganan:
Komentar (Atom)